Monday, September 26, 2011

IMPIAN INDAH PUTR...

entry-content'>


“TOLONG abang, jangan…”
Terus juga rakus dia diperlakukan.
“Abang, jangan. Tolong!” Sungguh. Tidak ada sesiapa muncul memberi pertolongan, bantuan tidak diterima di saat dia benar-benar memerlukan. Memang seisi rumah sudah berpergian, dia tahu, namun terus juga berharap dan berdoa agar di detik cemas itu, muncul malaikat membantu…
“Tolong!” sedikit kuat jeritannya. Cuba dilantunkan suara namun seakan tersekat.
“Diam…” lembut memujuk namun ngeri sungguh.
“Jangan!” lagi dia menjerit.
“Diam! Diam!” amaran sudah keras namun langsung tidak menakutkan, hanya kekuatan yang kian merudum.
“Tolonglah ya Allah, tolong…” semakin layu semakin runduk tenaganya.
“Tolong….” Dimana kekuatannya yang selalu, di mana kederatnya yang sekelumit. Yang pasti, dia semakin lemah, semakin lelah. Sedikit demi sedikit gelap sudah pandangan, tuli dan kelam tanpa cahaya. Sakit…. Hanya itu mampu diucap di dalam hati, mulut sudah ditutup tangan yang besar, keras, kuat! Hampir tidak bernafas dia.
“Hei! Apa yang engkau orang buat ni hah? Ya Allah! Abang!”

No comments:


Free shoutbox @ ShoutMix